Kamis, 03 Mei 2012

Baca ini dulu SBLM KULIAH di Saudi !! >> ARTIKEL SANTRI

KULIAH DI Arab Saudi

  1. Memilih Universitas Mencari Informasi
    Sebelum menentukan universitas yang akan dimasuki, calon mahasiswa terlebih dulu harus mencari informasi sehanyak-banyaknya. Informasi yang dibutuhkan. antara lain tentang : jurusan atau program studi yang dimiliki oleh universitas yang bersangkutan, jenjang pendidikan (S1, S2 atau S3), ketersediaan lembaga bahasa dan masa yang dibutuhkan untuk belajar bahasa, fasilitas dan lingkungan belajar. Calon mahasiswa juga diharapkan untuk proaktif mencari informasi melalui :

    1. Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta,
    2. Lembaga llmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab (LIPIA), Matraman. Jakarta,
    3. para alumnus universitas-universitas Arab Saudi,
    4. e-mail atau alamat surat universitas yang bersangkutan,
    5. Atase Pendidikan KBRI Riyadh,
    6. para mahasiswa Indonesia yang belajar di Arab Saudi,
    7. lembaga-lembaga pendidikanIorganisasi-organisasi Islam dan pesantren-pesantren yang pernah mengirimkan siswanya ke Arab Saudi.
  2. Memilih Jurusan Dalam menetapkan jurusan atau program studi yang akan dipilih, harus diperhatikan beberapa hal, yakni :
    1. minat calon mahasiswa,
    2. kemampuan yang disyaratkan untuk bidang yang dipilih,
    3. ketersedian jurusan yang bersangkutan,
    4. tenaga pendukung (dosen), dan
  3. prasarana dan sarana yang dimilki universitas yang bersangkutan dalam menunjang proses belajar di universitas tersebut.
Selain kelima hal tersebut, seorang calon mahasiswa tentunya harus mampu menyelaraskan cita-cita masa depannya dengan jurusan/program studi yang akan dipilihnya.
  • Persiapan di Tanah Air Persiapan Mental/Psikologis
    Persiapan mental/psikologis merupakan hal paling mendasar sebelum calon mahasiswa mendaftarkan diri sebagai mahasiswa yang akan belajar di luar negeri, termasuk Arab Saudi. Selain harus siap mental menghadapi kegagalan atau “tidak diterima”, juga berlapang dada bila setelah menyelesaikan pendidikan di lembaga bahasa harus pulang ke Tanah Air. Dalam mengikuti kegiatan-kegiatan perkuliahan, akan ditemui pula kesulitan-kesulitan non-teknis yang dapat mempengaruhi kemajuan belajar.
    Hendaknya calon mahasiswa memahami benar bahwa mereka berada jauh dan keluarga, hidup di tengah-tengah masyarakat yang memiliki banyak perbedaan dengan masyarakat Indonesia dalam banyak hal, termasuk watak dan makanannya. Seorang calon mahasiswa sudah harus siap mental untuk bekerja keras, mengurangi ketergantungan pada orang lain dan memiliki keyakinan untuk berhasil dalam studinya.
  • Persiapan Administrasi Untuk ke luar negeri, setiap orang harus memiliki paspor dan visa. Paspor diperoleh di kantor imigrasi setempat, dan untuk memilikinya seorang calon mahasiswa harus mengisi formulir yang telah disediakan, melampirkan pasfoto, KTP dan surat Keterangan Berkelakuan Baik (SKBB) dari Kepolisian. Setelah semua kelengkapan dokumen tersebut telah ada, pemegang paspor belum dijamin bisa ke luar negeri bila yang bersangkutan belum memiliki visa, yakni dokumen yang membolehkan seseorang memasuki wilayah negara lain. Visa ini diperoleh dari Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta yang biasanya diberikan setelah calon mahasiswa memiliki paspor, bukti penerimaan di universitas Arab Saudi, tiket pesawat, surat kesehatan, salinan KTP, pasfoto dan surat bukti imunisasi meningitis.
    Selain persiapan sebelum perjalanan, calon mahasiswa juga dianjurkan untuk membawa salinan dokumen hasil belajar di jenjang pendidikan sebelumnya, berikut terjemahannya dan dokumen-dokumen penting lainnya.
  • Kelengkapan Lain yang Harus Disiapkan Untuk keperluan belajar dan hidup di luar negeri yang berbeda budaya dan alamnya, serta perlunya sosialisasi dengan budaya masyarakat setempat, calon mahasiswa sangat dianjurkan menyiapkan perlengkapan lain berupa:
    1. bahan-bahan informasi mengenai Indonesia yang dapat diminta pada departemen/instansi yang relevan di Indonesia, seperti Dinas Penerangan dan Dinas Kebudayaan setempat; atau dibeli di toko-toko buku;
    2. bahan-bahan penunjang kuliah, misalnya : kamus, buku-buku yang relevan, dan beberapa buku sumber/referensi lainnya;
    3. pakaian secukupnya, termasuk: baju hangat, jaket dan sweater;
    4. perlengkapan ibadah : Al-Quran, sajadah, dan sarung.
  • Beberapa hal yang perlu diketahui oleh calon mahasiswa
    1. Masyarakat Arab Saudi Pepatah mengatakan, “Lain lubuk lain ikannya, lain ladang lain belalangnya”, atau “Masuk ke kandang harimau mengaum, masuk ke kandang kambing mengembek”. Negara dan masyarakat Arab juga memiliki adat dan kebiasaan berbeda dengan masyarakat kita. Sebagian dari kebiasaan mereka berdasarkan syar’i, dan sebagian lainnya dari aturan negara atau adat. Beberapa hal yang harus diketahui secara awal:
      1. Pergaulan antar manusia beda jenis yang bukan muhrim dilarang.
      2. Shalat lima waktu dilakukan secara konsekuen, dengan penghentian sementara seluruh kegiatan di fasilitas umum sejak adzan dikumandangkan hingga shalat berjamaah di masjid selesai.
      3. Buku, CD, VCD, dan bahan terbitan lainnya diperiksa ketat di setiap Bandara.
      4. Dilarang mengadakan pertemuan, kecuali yang bersifat keagamaan.
      5. Wanita di luar rumah wajib menutup aurat dan diharuskan memakai “abaya”.
      6. Kampus laki-laki dengan kampus perempuan dipisahkan.
      7. Setiap bepergian kemanapun harus membawa identitas diri (iqamah).
    2. Cuaca Banyak yang mengira bahwa Arab Saudi selalu bercuaca panas. Pada hakekatnya negeri ini memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim dingin. Musim panas antara bulan Juni s.d September dan musim dingin antara Nopember s.d Pebruari. Di musim panas, suhu udara berkisar 30-52 derajat Celcius; sedangkan musim dingin antara 5-20 derajat Celcius. Bulan-bulan lain cuaca sedang-sedang saja. Di wilayah tertentu seperti Riyadh, musim dingin terasa sangat dingin dan musim panas terasa sangat panas. Selain itu hujan debu yang dibawa oleh angin sering terjadi pada pergantian-pergantian musim. Oleh karena itu kelengkapan pakaian dingin perlu dipersiapkan.
    3. Lain-lain Selain hal-hal tersebut diatas, agar para mahasiswa dapat menjalani studi dengan lancar dan sukses, perlu diperhatikan hal-hal sebagai benikut:
      1. Memahami sistem hukum setempat, adat dan tradisi masyarakat Arab terutama yang menyangkut hubungan lain jenis yang bukan muhrim.
      2. Makanan sehari-hari mudah didapat, namun perlu penyesuaian rasa.
      3. Sebaiknya membawa informasi tentang Indonesia sebanyak mungkin termasuk data-data pendidikan.
      4. Bahan kuliah seperti kamus dan buku referensi perlu dibawa.
      5. Persiapan mental; karena akan berpisah dengan keluarga dalam waktu yang cukup lama.


  • DAFTAR UNIVERSITAS DI SAUDI

    1. Kementerian Pendidikan Arab Saudi: http://www.edu.gov.sa
    2. Kementerian Pendidikan Tinggi Arab Saudi: http://www.mohe.edu.sa
    3. Kementerian Pendidikan Oman: http://www.moe.gov.om
    4. Kementerian Pendidikan Tinggi Oman: http://www.mohe.gov.om


    NO
    Universitas
    Lokasi
    Tahun didirikan
    Keterangan
    1
    Umm al Qura University
    Makkah
    1949
    berstatus negeri
    2
    Islamic University in Madinah
    Madinah
    1961
    85% mahasiswa berasal dari 105 negara, berstatus negeri
    3
    Imam Muhammad Saud Islamic University
    Riyadh
    1953
    berstatus negeri
    4
    King Saud University
    Riyadh
    1957
    berstatus negeri
    5
    King Abdulaziz University
    Jeddah
    1967
    Semula berstatus swasta, tahun 1971 menjadi universitas negeri, dengan jumlah mahasiswa 58.000.
    6
    King Fahd University of Petroleum & Minerals
    Dhahran
    1963
    Semula berupa college, tahun 1975 menjadi universitas
    7
    King Faisal University
    Al-Ahsa
    1975
    berstatus negeri
    8
    King Khalid University
    Abha
    1998
    berstatus negeri
    9
    Qassim University
    Qassim
    2003
    berstatus negeri
    10
    Tayyibah University
    Madinah
    2003
    berstatus negeri
    11
    Taif University
    Taif
    2003
    berstatus negeri
    12
    University of Hail
    Hail
    2006
    berstatus negeri
    13
    Jazan University
    Jazan
    2006
    berstatus negeri
    14
    Al-Jouf University
    Al-Jouf
    2006
    berstatus negeri
    15
    Al-Baha University
    Baha
    2006
    berstatus negeri
    16
    Tabuk University
    Tabuk
    2006
    berstatus negeri
    17
    Najran University
    Najran
    2006
    berstatus negeri
    18
    Northern University
    Gurayyat
    2006
    berstatus negeri
    19
    Princes Nora bin Abdurrahman University
    Riyadh
    1390H
    berstatus negeri
    20
    Akademi Kesehatan Universitas King Saud
    Riyadh
    2005

    21
    King Abdullah University of Science and Technology
    Jeddah


    22
    Prince Sultan University
    Riyadh

    Swasta
    23
    Prince Muhammad bin Fahd University
    Dammam

    Swasta
    24
    Arab Open University
    Riyadh

    Swasta
    25
    Al-Yamamah University di Riyadh
    Riyadh


    26
    Effat College
    Jeddah

    Putri Swasta
    27
    Prince Sultan College for Tourism & Business
    Abha

    Swasta
    28
    Riyadh College
    Riyadh


    29
    College for Business and Administration
    Riyadh

    Swasta
    30
    Darul Hikmah University
    Jeddah

    Putri

    http://www.kemlu.go.id/riyadh/Pages/TipsOrIndonesiaGlanceDisplay.aspx?IDP=1&IDP2=7&l=id

     YANG BUTUH BEASISWA

    1. Beasiswa yang ditawarkan negara setempat untuk pelajar Indonesia
    Melanjutkan kuliah di Arab Saudi dan Oman, baik pada tingkat sarjana maupun tingkat pascasarjana menjadi dambaan para pencari ilmu dari Indonesia, sama halnya belajar di negara-negara lain. Dengan belajar di luar negeri mereka berharap dapat memiliki nilai tambah. Pada umumnya mereka yang ingin belajar ke Timur Tengah ingin meimiliki nilai tambah di bidang ke Islaman dan kemampuan berbahasa Arab. Namun perlu diketahui bahwa Arab Saudi juga memiliki Perguruan Tinggi di bidang Teknologi yang bertaraf International, yang bahasa pengantarnya menggunakan bahasa lnggris. Perguruan Tinggi dimaksud antara lain King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM) di kota Dhahran, King Saud University (KSU) di Riyadh dan King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) di Thuwal, Jeddah. Sampai akhir tahun 2009 ada 41 mahasiswa Indonesia di King Saud University di Riyadh dan 17 mahasiswa di King Abdullah University di Jeddah yang mengambil kuliah bidang sains.
    1. Jumlah pelajar yang menempuh pendidikan di negara akreditasi
    Pada akhir tahun 2009 mahasiswa Indonesia di Kerajaan Arab Saudi berjumlah 308 mahasiswa yang tersebar di 6 universitas (Islamic University in Madinah 199 mahasiswa, King Saud University di Riyadh 58 mahasiswa, Umm Al Qura University di Makkah 22 mahasiswa, King Fahd University of Petroleum and Minerals di Dhahran 3 mahasiswa, Imam Muhammad bin Saud Islamic University di Riyadh 3 mahasiswa dan King Abdullah University of Science and Technology di Thuwal 17 mahasiswa). Sedangkan mahasiswa Indonesia yang belajar di Kesultanan Oman ada 6 mahasiswa di Institute Scineces of Shariah di Muscat. Mereka memperoleh beasiswa penuh dari pemerintah setempat. Selain itu terdapat pula ratusan pelajar Indonesia yang menimba ilmu di berbagai pusat pendidikan (halaqah/rubath) di Makkah dan Madinah.
    1. Syarat Pendaftaran
    Pendaftaran mahasiswa S1 dapat dilakukan melalui Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta atau melalui website. Sejauh ini Pemerintah Arab Saudi hanya menerima mahasiswa S1 dari Indonesia untuk bidang agama Islam dan bahasa Arab. Universitas di Arab Saudi yang menerima mahasiswa S1 di bidang Agama Islam antara lain Islamic University in Madinah, Umm al-Qura University, Makkah dan King Saud University, Riyadh. Adapun untuk melanjutkan kuliah pada tingkat S2 dan S3 untuk bidang agama Islam, biasanya yang diterima adalah mereka yang menyelesaikan kuliah S1-nya di Arab Saudi, sedangkan untuk S2 dan S3 bidang sains terbuka lebar bagi yang berminat untuk bagi siapa saja yang berminat. Adapun syarat-syarat pendaftaran adalah sbb.:
      1. Syarat Pendaftaran S1
        • Fotokopi Ijazah SMA/ MA dengan rata-rata nilai minimal 8,00 (jayyid jiddan)
        • Fotokopi transkrip nilai Ijazah
        • Fotokopi Surat Kelakuan Baik (dari Sekolah asal)
        • Fotokopi Akta Kelahiran (Usia maksimal 25 tahun)
        • Pas Photo 4x6 (3 lembar)
        • Chek Up Dokter (Surat Keterangan Sehat)
        • Dua rekomendasi dari perorangan/ instansi yang dikenal
        • Foto copy Paspor
        • Rekomendasi dari Pemerintah Republik Indonesia / Pemerintah Daerah/ Atase Pendidikan di Riyadh.
        • Alamat Pendaftar di Indonesia (berbahasa Indonesia)
        • Seluruh berkas diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh penerjemah Resmi.
      2. Syarat Pendaftaran S2 dan S3
        • Fotokopi Ijazah S1 /S1 dan S2 dengan lndeks Prestasi Kumulatif (IPK) >3.00 skala 4.
        • Untuk bidang sains wajib memiliki kemampuan bahasa lnggris berstandar International TOEFL (Test of English as a Foreign Language) dengan score mininimum 520. Universitas King Saud scorenya harus 550.
        • Universitas King Fahd University of Petroleum and Minerals, Dhahran memberikan syarat lain yaitu wajib mendapatkan Score GRE (Graduate Record Exainination) berkualifikasi “memuaskan”. Sebagai pedoman, kira-kira total nilai untuk section Quantitatif dan Analytical 1100
        • Fotokopi transkrip nilai Ijazah
        • Fotokopi Surat Kelakuan Baik (dari Lembaga tempat mengajar)
        • Fotokopi Akta Kelahiran
        • Pas Photo 3x4 (4 lembar)
        • Chek Up Dokter (Surat Keterangan Sehat)
        • Dua rekomendasi dari perorangan/ instansi yang dikenal
        • Fotokopi Paspor
        • Alamat Pendaftar di Indonesia (berbahasa Indonesia)
        • Surat Permohonan kuliah ke Rektor
        • Diutamakan seluruh berkas diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Penerjemah Resma
        • Rekomendasi dari Pemerintah Republik Indonesia / Pemerintah daerah
    Comments
    0 Comments

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

     
    ;